Buat para cewek pasti sering banget ngucapin kalimat diatas. Ngaku ayo? Gapapa kok, emang naluri cewek selalu pengen curhat, pengen cerita, pengen sharing rahasia sama temennya, karena setelah cerita biasanya malah jadi plong, jadi merasa tenang, ajaib ya emang cewek, bahkan walaupun yakin bahwa setelah cerita gak akan dapat solusi tetep aja masih mau cerita dan setelahnya tetep merasa tenang.
Tapi, tunggu dulu, yakinkah kita semua ketika kita menyebutkan rahasia dengan iming-iming kalimat jangan bilang siapa-siapa akan membuat rahasia terjaga dan gak akan bocor sampe ke telinga orang lain?
Memang nggak semua orang seperti itu, jadi ini bukan sebuah tuduhan loh, karena aku sendiri pun pernah melakukan hal ini, bermodalkan kalimat jangan bilang
siapa-siapa lalu merasa tenang membeberkan rahasia teman sendiri. Iya,
aku juga pernah jadi 'orang' seperti itu. Terkadang juga gak sengaja, gak ada niat membocorkan tapi mulut yang kelepasan ngomong, akhirnya karena udah terlanjur keluar dari mulut, to cover your blabbermouth you'll say "Jangan bilang siapa-siapa".
Diakui atau tidak, inilah kalimat andalan yang sering diucapkan kerap kali kita mau menceritakan sebuah rahasia. Pokoknya yang penting diawali dengan kalimat jangan bilang siapa siapa, kita merasa aman, bahkan kadang gak merasa sudah membocorkan rahasia orang lain. Finally, dengan mudahnya deh rahasia tersampaikan dari mulut ke mulut, terus
aja dari satu orang ke orang yang lain bilang jangan bilang siapa-siapa sampai akhirnya semua orang tau
tapi tetap saling diam karena sudah di sealed dengan kalimat
jangan
bilang siapa-siapa. Dan yang dirugikan adalah si empunya rahasia yang
adem ayem merasa rahasia tetap terjaga karena janji manis jangan bilang
siapa-siapa.
Satu teman ke teman lainnya saling membocorkan rahasia, membuat kita tidak menghargai sebuah kepercayaan.
Oh, come on guys... Disadari atau tidak kalimat andalan itu perlahan membuat kita tidak menghargai sebuah confidentiality seseorang, membuat kita tidak menghargai kepercayaan seseorang yang sudah diberikan kepada kita. Karena tidak cukup dengan mengatakan jangan bilang siapa-siapa lalu kita terbebas dari kesalahan dari membocorkan rahasia seseorang. Tapi sekarang ini nge-trend nya kok kaya gitu ya?
Satu teman ke teman lainnya saling membocorkan rahasia, membuat kita tidak menghargai sebuah kepercayaan.
Oh, come on guys... Disadari atau tidak kalimat andalan itu perlahan membuat kita tidak menghargai sebuah confidentiality seseorang, membuat kita tidak menghargai kepercayaan seseorang yang sudah diberikan kepada kita. Karena tidak cukup dengan mengatakan jangan bilang siapa-siapa lalu kita terbebas dari kesalahan dari membocorkan rahasia seseorang. Tapi sekarang ini nge-trend nya kok kaya gitu ya?
"Ssst...Jangan bilang siapa siapa" bukanlah sebuah jaminan
Pokoknya yang penting udah bilang jangan bilang siapa-siapa, jadi gak papa kita membocorkan rahasia seseorang agar orang lain tau. Karena merasa percaya diri bahwa akan aman-aman saja karena sudah ada jaminan dia juga gak akan membocorkan rahasia tersebut. Tapi BIG No!!! It doesn't work that way, seharusnya rahasia tetaplah rahasia yang harus dijaga, dan gak boleh dibicarakan jika yang punya rahasia melarangnya. (Kecuali rahasia syar'i yang dalam agama memang tidak masalah jika diungkapkan).
Mungkin pepatah mulut itu lebih tajam daripada pisau, benar adanya
Pelajaran yang bisa didapat adalah, betapa harusnya kita menjaga mulut yang Allah anugrahkan. Dipikir dahulu sebelum berbicara, apakah perkataan yang keluar dari mulut kita akan menjadi kebaikan ataukah malah menjadi petaka. Karena sejatinya kita tidak bisa menarik ucapan yang sudah keluar dari mulut kita. Bahkan baik dan buruk seseorang bisa kita nilai dari ucapannya, iya kan? Wanita memang mempunyai naluri untuk sering banget ngomong alias cerewet, itu bisa jadi senjata kebaikan ataupun keburukan. Tinggal bagaimana kita bijak untuk memilih kalimat, bagaimana kita bijak untuk memilih perkataan mana yang boleh diucapkan dan mana yang tidak, bijak untuk memikirkan dampak kalimat yang keluar dari mulut kita sendiri.
Pada akhirnya, semua tergantung pada pribadi masing masing dalam menghargai rahasia seseorang. Tulisan ini juga sebagai pengingat untukku yang pernah mengandalkan kalimat jangan bilang siapa-siapa. Bahwa ketika seseorang telah menyebutkan rahasia untuk kita jaga, berarti dia sudah percaya sepenuhnya dengan harapan kita tidak akan mengecewakan, and promise to not be the blabbermouth.
Purwokerto
12 Juli 2017
Ini postingan pertama yang terang-terangan aku sebut #Chatty, soalnya lagi ada niatan buat postingan rutin yang temanya sama kaya punya mba annisast.com dengan #SassyThursday atau mami ges dengan #GesiWindiTalk. Apa daya lah, udah punya niat aja Alhamdulillah banget. Mohon doa biar konsisten ya.... Aaamiinin gih!
Purwokerto
12 Juli 2017
Ini postingan pertama yang terang-terangan aku sebut #Chatty, soalnya lagi ada niatan buat postingan rutin yang temanya sama kaya punya mba annisast.com dengan #SassyThursday atau mami ges dengan #GesiWindiTalk. Apa daya lah, udah punya niat aja Alhamdulillah banget. Mohon doa biar konsisten ya.... Aaamiinin gih!
revi salam kenal ya. Postingan ini buat reminderku juga, karena aku juga sering cerita2 rahasia orang lain dengan ngomong jangan bilang siapa2, huhuhuhu....
ReplyDeleteSalam kenal mba imel, tnanks loh udah mampir...
DeleteJadi teringat jaman sekolah, suka dibisiki temen trus bilang jangam bilang siapa-siapa ya, ini rahasia ����
ReplyDeleteIya, jaman sekolah masih polos-polos gitu rahasia mbluber kemana-mana
DeleteSemacam mantra saat mau ngomongim orang lain yaa.. Kadang genes juga sama mulut kita sendiri.
ReplyDeleteIya, dalih ngomongin orang akhirnya keceplosan keluar si mantra, tapi mantranya bukan bimsalabim ya mba dira.
DeleteAkan tetap menjadi 'rahasia' dengan embel2 jo kondo sopo2 wkw
ReplyDeleteduh nen, suwun loh udah mampir. Nih kiss kiss
DeleteKarena rahasia gak akan lagi jadi rahadia kalo udah dikasih tau ke orang lain ya wkwk
ReplyDeleteSip, syepakat. Ini dia poin pentingnya!
Deletekenyataannya banyak orang yg akan ngomong walau sdh diwanti2 jangan bilang sapa2 ya, hiii, mknya aku gak pernah banyak cerita sama org lain
ReplyDeleteIya mbak, mending curhat sama Allah aja ya...
Deletehihihi... kata2 semacam itu justru secara ga sadar memprovokasi untuk bilang ke siapa2 :P
ReplyDeleteNah ini banget mbak, ketika denger jangan bilang siapa2 jatuhnya kay sebuah pancingan untuk bilang-bilang
DeleteJaman sekolah sih srg kyk gini.. Cerita ttg rahasia kita k temen/sahabat, walo udh pake 'jgn bilang siapa2', ttep aja itu cerita lama2 nyebar :p. Tp sejak nikah, aku lbh bisa kontrol keinginan curhat. Lbh seneng nulisnya di diary kalo memang ga pgn ada yg tau.. Ato kalo butuh temen bicara, ya ke suami curhatnya :D. Ntah kenapa udh ga ada percaya lg mau cerita rahasia k sahabat dekat sekalipun
ReplyDelete