Gambar diambil dari sini |
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi
sayang, hanya di mata manusia, Sedang yang Maha Kuasa tak pernah
memandang rupa wajahmu. Namun Dia melihat pada hati dan
amal-amal yang dilakukan olehmu.
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi
cantik fisik hanya bertahan sekarang, ianya tak akan pernah abadi. Kalian bisa
berbangga dengan kemolekan dan wajah rupawan atau pun bentuk tubuh yang ideal. Namun seiring berjalannya waktu, wajah akan kering keriput, rambut rontok dan berubah warna, tubuh membungkuk termakan usia hingga tak ada lagi yang tersisa untuk dibanggakan
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi
kecantikan hanyalah pemberian Allah SWT, bukan murni dimiliki, hingga
untuk apa dibangga-banggakan? Hakikatnya wajah itu bukan milikmu, semua hanya
sebuah titipan. Apakah boleh anugerah yang Allah titipkan tersebut kita obral dimana-mana?
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi sepantasnya kecantikan bukanlah untuk dipamerkan. Kecantikan
patut disyukuri, namun harus disyukuri dengan cara yang benar, tentunya
bukan dengan cara memamerkan, dengan memajang gambar di media sosial
atau mengikuti bermacam lomba guna membandingkan rupa semata. Tidakkah
engkau merasa risih bila banyak mata laki-laki memandangimu sedang
bersolek dan bergaya?
Tidakkah engkau malu ketika parasmu dinikmati tanpa permisi karena
engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan?
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa menikmati kecantikan dirimu. Sedang kecantikan itu merupakan harta berharga
bagi wanita, hingga hal tersebut bukanlah barang murah yang bisa
dinikmati
dengan mudah. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar dengan mudahnya? Dimana keanggunan
seorang wanita sebagai hamba, jika setiap orang bisa dengan mudah menikmati wajah para muslimah, bahkan ketika auratnya terbuka? Dimana kehormatan para wanita muslimah, ketika semua orang, baik itu kafir, atau munafik begitu mudah menikmati kemolekan wajah nan rupawan seorang muslimah?
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi apakah sebenarnya manfaat dari pujian yang diberikan seseorang, selain membuatmu semakin melambung ke angkasa? Adakah pujian tersebut membuat derajatmu lebih tinggi dibandingkan hamba lain di sisi Allah? Adakah itu akan menambah pahala dari-Nya?
Tak ada yang menjamin wahai ukhti sayang, bahkan tak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut hanya akan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri di akhirat kelak.
Ukhti..kamu cantik sekali…
Tapi alangkah indahnya jika kecantikan fisik itu bersatu padu dengan kecantikan hati dan iman. Karena, apalah arti wajah dan tubuh rupawan bila tak memiliki keimanan?
Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang melekat?
Ukhti..kamu cantik sekali…
Kini, percantiklah diri di hadapan penciptamu. Tampillah cantik di hadapan suamimu.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian..dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian.. akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR. Muslim)
Cantikkan hati dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati yang penuh
keimanan. Hati yang taat patuh dan selalu condong kepadaNya. Hati yang
taqwa, hati
yang sederhana.Yang senantiasa mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
yap. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian..dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian.. akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR. Muslim) sepakat..
ReplyDelete