Sebelum bahas sekolah karakter, cung yang setuju!
Kalo bangsa yang hebat berasal dari para
pemuda yang hebat juga. Siapa lagi calon pemuda yang akan membawa bumi
pertiwi ini mencapai kemakmuran kalo bukan adik adik kita semua yang
sedang mengayam masa kanak-kanak? Bahwa
mereka adalah aset bangsa kita di masa mendatang, maka dari itu akhirnya tadaaa...
dibentuklah Sekolah karakter ini.
Sekolah karakter merupakan sebuah sekolah yang dibangun berdasarkan pemikiran dari Pengabdian Masyarakat (Pengmas) BEM Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Tujuannya yaitu membentuk karakter siswa kelas 4 dan 5 SDN Karanggintung, Purwokerto. Ada sekitar 18 karakter yang akan disampaikan.
Jadi, semacam sekolah di luar sekolah? Lah kok bisa? Ya, doong... Kira kira bisa mirip sama kegiatan ekskul gitu.
Sekolah ini sudah berlangsung sejak Oktober 2014. Kami mengadakan 2 pertemuan dalam 1 bulan, yaitu minggu ke-2 dan minggu ke-4. Biasanya hari Sabtu siang sampe sore, acara yang kami lakukan mulai dari nonton film bareng, pembacaan dongeng, terjun ke lapangan (biar lebih aplikatif) yang biasanya diakhiri dengan diskusi bersama. Jadi ada pembelajaran dua arah gitu.
Nah, di penghujung semester kami mengadakan tamasya ke Sanggaluri Park Purbalingga bareng semua peserta Sekolah Karakter. Walaupun sebenernya saat itu aku lagi sakit, tapi saat itu, pusing, meriang mendadak hilang *puff* setelah ketemu anak-anak semua.
Gini kali ya rasanya jadi seorang ibu? Hanya dengan melihat senyum dan gelak tawa anak-anak sudah bisa jadi obat. Kami berangkat pagi sekitar pukul 7-8, dan berkumpul di depan tempat wisata untuk pembagian kelompok dan kakak asuh masing masing
Gini kali ya rasanya jadi seorang ibu? Hanya dengan melihat senyum dan gelak tawa anak-anak sudah bisa jadi obat. Kami berangkat pagi sekitar pukul 7-8, dan berkumpul di depan tempat wisata untuk pembagian kelompok dan kakak asuh masing masing
Siapa sangka! membawa 8 anak bener-bener bikin frustasi. Yang satu pengen ini, yang satu pengen itu, yang lain pengen ke wc, yang satu udah kelaparan, tapi yang jelas gak ada yang ngeluh kecapean walaupun udah jalan-jalan kemana-mana. Itu kaki ape robot? kakiku aja udah klenger mau copot pengen segera istirahat, tapi mereka semua..
Sumveeeh deh semangat bangeet. Semangat 45!!!! MERDEKA! hehe...
Sumveeeh deh semangat bangeet. Semangat 45!!!! MERDEKA! hehe...
Kami mengunjungi museum reptil, awal mulanya ada yang ketakutan ngeliat ular sampe mau nangis. Tapi... Eh eh eh, akhirnya pengen megang juga ketika liat temennya ada yang dengan berani pegang uler.
It's so spontanious, ini mungkin yang udah hilang dari diriku. Mencoba menghilangkan ketakutanku dan mencoba hal-hal baru ternyata memang asik.#Belajarbanyakdarianakkecil
Setelah dari museum reptil dan kita semua diskusi tentang hewan apa saja yang sudah dilihat, hewan apa yang paling disukai diantara semua hewan yang dilihat, apa alasannya, dsb. Kami beranjak ke wahana flying fox mini dan out bond.
(Hmmm.... aku jadi gak bisa ikutan naik wahananya deh... hiks hiks).
(Hmmm.... aku jadi gak bisa ikutan naik wahananya deh... hiks hiks).
Walaupun awalnya yang cewek agak ragu-ragu akhirnya, semua berani buat naik,
(well, ada seorang yang gk mau naik sih sebenernya, it's okay, no problemo).
(well, ada seorang yang gk mau naik sih sebenernya, it's okay, no problemo).
Capek out bond dan naik flying fox nggak menyurutkan semangat kedelapan anak asuhku ini, sambil teriak teriak pengen masuk ke rumah kaca, mereka aku giring dulu ke Pos Game.
"Nanti ya, terakhir ke rumah kacanya." Ujarku sambil menahan capek.
"Yaaaah... mbak, ayo dooong."
"Anak pintar dan shaleh itu sa...."
"Iya deh saaabaaar mbaaaaaaaak." Mereka kompak menjawab sambil mendengus agak kesal, tapi apa daya, harus ngikut sama kakak asuhnya. Hehehe.
Di Pos Game kali ini kami bermain hula hoops berantai. Jadi ada 1 hula hoops buatan yang nantinya akan dimainkan bersama. Pokoknya seru banget... Ada aja ulah lucu dari anak-anak yang bisa bikin aku ketawa.
"Mbak, kan kita udah ke semua pos. Berarti boleh ke rumah kaca dong?"
(Buset dah, masih inget aja nih bocah, kakiku udah nggak mampu Ya Tuhaaaaan, aku angkat tangan... Akikah nggak kuaaat. Padahal selama perjalanan dari pos ke pos aku memohon-mohon dalam hati, terus berdoa agar mereka lupa. Tapi dasar anak-anak, yang diingetnya cuman maeeeen doang)
"Oh iya, oke ayo kita kesana." Ujarku masih menahan rasa capek di setiap persendian kakiku. Kalo aja kakiku bisa ngomong. 'Hentikan semua ini, hentikan hayati lelah abaaang' hahahaha
"Horeeeeee!" Anak-anak hanya bersorak gembira, sambil berlari menuju rumah kaca. Aku dibelakang mereka cuman bisa geleng-geleng kepala.
"Mbak nggak masuk ke rumah kaca ya dik, suka pusing, kesasar, nanti malah nggak bisa keluar. hehe" Dalihku sambil menyimpan tas-tas anak-anak disampingku.
"Yah, mbak nggak seru ah." Dengan kecewa mereka semua meninggalkanku diluar arena rumah kaca, aku agak merasa nggak enak, tapi mau gimane lagi aku suka kesasar sejak kecil tiap masuk ke rumah kaca, nanti keluarnya kelimpungan mabuk, pusing dan suka misorientasi.
Tak berapa lama mereka semua keluar.
"Gimana di dalem seru nggak? Tanyaku singkat
Mereka tak menjawab hanya segera menarik tanganku.
"Loh, mau kemana lagi ini? Eh, kalian gimana caranya bisa keluar? Nggak pada pusing ya?"
Tanyaku dengan seribu pertanyaan beruntun dan mereka masih nggak menjawab satu pun pertanyaanku.
"Mbak kan suka kesasar kalo masuk. Nah kita anter aja bareng-bareng." Ujar ketua kelompokku.
"Nanti pegang tangan aku aja dari depan biar nggak kesasar." Na kini yang berbicara dengan nada semangat.
"Iya, nanti aku juga pegang tangan mbak dari belakang, biar mbaknya nggak ilang." Ri menimpali.
"Tapi mbak suka pusing nanti pas keluarnya."
"Nggak kok ayooooo." Teriaknya serempak. Mereka hanya menarik tanganku dan menyeretku ke dalam rumah kaca yang selama ini aku hindari.
Deg, sudah dua langkah aku masuk. Ruangannya gelap, dan aku mulai bertemu dengan kaca-kaca yang selalu buatku pusing tujuh keliling.
"Tenang mbak, kita udah hafal kok jalan keluarnya, abis ini kita belok kiri terus kanan, terus ke kanan lagii..." Ketua kelompokku terus menjelaskan seperti Tour Guide
"Pegang tanganku ya mbak." Na menerima genggaman tanganku yang mengeras sejak aku masuk.
"Jangan lepas ya mbak, nanti kesasar." Ri juga menerima genggaman tanganku di belakang dengan lebih kuat, maklum badannya lebih jumbo dari yang lain. Jadi aku genggam dia lebih erat.
Ternyata benar, tak sesulit yang aku sering bayangkan sejak kecil. Tak sampai 5 menit aku sudah keluar dari arena masih dengan dua genggaman mungil di kedua jemari tanganku. Pegang tanganku dan jangan lepaskan, terimakasih nak.
Gambar diambil dari sini |
Selesai melewati pos-pos yang tersisa, bermain ke rumah kaca, bermain di rumah balon, kita
istirahat sejenak dan memakan bekal yang dibawa. Tapi, ternyata ada satu anak
yang tidak membawa bekal makan karena ibunya belum masak tadi pagi,
akhirnya semua teman di kelompokku berbagi bekalnya, tanpa aku suruh, mereka berinisiatif sendiri, aku harap karakter karakter inilah yang dapat tumbuh pada semua anak-anak Indonesia.
Belajar berbagi ketika sahabat kita kekurangan itu pelajaran penting yang bisa aku ambil dari mereka. Ini mungkin terdengar biasa, tapi terkadang banyak hal yang biasa atau bahkan sederhana dan sepele yang sering kita acuhkan sehingga kita bisa kehilangan seseorang.
Sedihnya, diakhir salah satu anak dari kelompokku ada yang mendadak sakit. Kepalanya pusing, katanya sambil memegang bekal nasi yang sedang dimakan bersama. Akhirnya aku bujuk agar dia mau makan, mukanya sudah pucat, kakinya dingin. Jelas saja. setelah aku tanya, ternyata dia belum makan sejak pagi.
Katanya ibunya belum masak, dan dia hanya membawa bekalnya saja. Nasi putih dan 1 paha ayam goreng. Setelah aku bujuk,dengan persengitan yang kuat (cielah, lebay amat) akhirnya sang anak mau makan, dengan syarat aku menyuapinya.
Ada rasa yang bener-bener aneh aku rasakan saat itu, saat menyuapinya satu suap, dua suap dan seterusnya perasaan yang sungguh nggak bisa aku ungkapkan, rasa haru, sedih melihatnya sakit, tapi ada satu rasa yang mungkin ini dirasakan oleh semua ibu di dunia ketika melihat anaknya sakit, dan ingin dia segera membaik, ingin dia makan dengan baik agar bisa tertawa dan kembali bermain dengan teman-temannya.
Itu rasa yang aku rasakan sambil menyuapinya dan membalur tubuhnya dengan minyak kayu putih agar tubuhnya berasa hangat.
Belajar berbagi ketika sahabat kita kekurangan itu pelajaran penting yang bisa aku ambil dari mereka. Ini mungkin terdengar biasa, tapi terkadang banyak hal yang biasa atau bahkan sederhana dan sepele yang sering kita acuhkan sehingga kita bisa kehilangan seseorang.
Sedihnya, diakhir salah satu anak dari kelompokku ada yang mendadak sakit. Kepalanya pusing, katanya sambil memegang bekal nasi yang sedang dimakan bersama. Akhirnya aku bujuk agar dia mau makan, mukanya sudah pucat, kakinya dingin. Jelas saja. setelah aku tanya, ternyata dia belum makan sejak pagi.
Katanya ibunya belum masak, dan dia hanya membawa bekalnya saja. Nasi putih dan 1 paha ayam goreng. Setelah aku bujuk,
Ada rasa yang bener-bener aneh aku rasakan saat itu, saat menyuapinya satu suap, dua suap dan seterusnya perasaan yang sungguh nggak bisa aku ungkapkan, rasa haru, sedih melihatnya sakit, tapi ada satu rasa yang mungkin ini dirasakan oleh semua ibu di dunia ketika melihat anaknya sakit, dan ingin dia segera membaik, ingin dia makan dengan baik agar bisa tertawa dan kembali bermain dengan teman-temannya.
Itu rasa yang aku rasakan sambil menyuapinya dan membalur tubuhnya dengan minyak kayu putih agar tubuhnya berasa hangat.
(Istilah nge-trend nya belajar jadi Istriable kali ya? xixixixi)
Nih dia, kaki-kaki tangguh yang nggak pernah cape. |
Setelah itu kami pulang dan disambut dengan guyuran hujan deras. Ini satu lagi yang buat aku jengkel setengah mati. Memang seneng ngeliat mereka ketawa-ketiwi, tapi kalo lagi ujan? Terus mereka ujan-ujanan sampe bajunya basah kuyup (tanpa membawa baju ganti) dan susah sekali di nasehatin, nanti kan sakiiiiit adek adeeeek #huft.
Waduuuh pusingnya deh minta ampun, gak kebayang jadi guru TK dan guru SD setiap hari harus ngadepin anak-anak yang susyah dibilangin, harus punya super power kesabaran tingkat tinggi. #HarusSABARdehpokoknya
Quotes yang ngena banget |
Soalnya jujur aja, kalo lagi semangat semangatnya mereka liar bangeeeet, udah kaya robot dengan batere yang gak pernah bisa habis.
But, over all... Aku seneng banget bisa bermain bareng mereka semua, bisa saling berdiskusi, bisa belajar bersama, bahkan banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari tingkah laku mereka yang masih polos. Arti dari berbagi, bersabar, mencoba hal baru, menghadapi ketakutan, dan banyak hal lain.
Missya anak anak emeeesh
Aku berharap kelak aku bisa mendidik anak-anakku dengan baik. Jadi sebenernya, ada judul yang terselubung dari postinganku kali ini, yaitu dari kesemuanya ini aku belajar jadi istriable. muehehehehe #BelajarJadiIstriable
Seru ya mbak....anak anak semangat gt
ReplyDeleteIya mbak, semangat nya tumpeh tumpeh.. xixixi
DeleteKeren, kegiatan yang sangat bermanfaat..... semoga terus berlanjut dan sukses yah :)
ReplyDeleteIya mbak, aamiin.
DeleteSeru banget :) baru tau juga tentang Sekar ini.
ReplyDeleteSukses selalu ya ^^
Iya mbak seruuu banget, jamin deh. hehe makasih ya mbak udah mampir, salam kenal ^^
Deletesekolah karakter,sempat denger tapi baru ngeh pas baca ini..seru acaranya ya^^
ReplyDeleteIya mak hanna, seru aseli.
Delete