REVIEW: Insidious 3 Pertama Kali Nonton Film Horor

Gambar diambil dari sini

Da aku mah apa atuh, penakut alias borangan kalo bahasa sunda nya, paling gak bisa nonton film horor, apalagi nonton film horor di bioskop, enggak banget. Setiap nonton horor, kerjaanku tutup mata, tutup telinga, ujung ujungnya setelah film selesai tanya kanan kiri karena bingung sama jalan ceritanya. Tapi berhubung aku juga punya jiwa adventure yang tinggi, akhirnya setelah hidup 20 tahun aku membulatkan tekad dan memberanikan diri untuk nonton film horor di bioskop. Duilee, nonton horor aja jadi list adventure. Wkwkwkwk

Sebut saja insidious chapter 3 jadi film yang akan menguji adrenalinku, ditemani 2 sahabat, rima dan rizka yang menurutku termasuk pemberani, aku berpegangan erat mengantri di loket pembelian tiket.

"Ding dong, ada film jurasic world, apa aku nonton jurasic world aja ya?"
Enggak! kupatrikan dalam hati, enggak bakal ganti film!

Walaupun sebenarnya film Jurasic World ini, udah aku tunggu-tunggu sejak Desember tahun lalu. Pokoknya sekali bilang mau coba nonton horor, berarti harus jadi. Tiket sudah ditangan, waktu sudah menunjukan pukul 18.44, enam belas menit lagi aku harus sudah berada didalam studio satu. Aku hanya melihat sekeliling, mengestimasi bakalan banyak nggak orang yang nanti nonton insidious, berhubung hari ini ada Jurasic World. Suasana cukup crowded menurutku, walaupun ini hari senin jadi aku bisa menghela nafas lega. Alhamdulillah, semoga banyak juga yang nonton insidious.

Tiba saatnya aku masuk ke studio, aku mulai deg degan, tapi excited banget. Film belum dimulai, lampu masih menyala terang, beberapa iklan sudah mulai bemunculan, mulai dari iklan minuman, makanan, iklan dari PEMDA setempat, lengkap sudah menghiburku sebelum film dimulai. Orang lain kayaknya kesel ya, pengen film segera dimulai. Tapi aku malah cengengesan kesenengan, liat iklan polisi berkoar-koar tentang tata tertib lalulintas di Purwokerto.

Eng ing eng, akhirnya film dimulai dengan musik yang lumayan memekakan telinga. Ceritanya lumayan bagus, di awal masuk ke pertengahan musik sudah mulai menyeramkan,  berusaha mengangkat bulu kudukku, tapi hantunya masih belum kelihatan jelas, masih berupa bayangan. Musik semakin lebay, eh hantunya belum juga datang, aku udah tutup mata tutup telinga, hantunya masih belum muncul juga. Musik udah mendramatisir kaya siaran film-film abad kejayaan, tetep belum muncul. wkwkwk.

Akhirnya, aku nyerah cape nutup mata, sampe agak burem mataku karena ditutup terlalu kuat.

Jedor!!! taunya pas aku gak nutup mata, hantunya muncul di layar lebar, JELAS BANGET!!!, sontak aku menjerit keras, diakhiri rasa malu karena semua orang kayaknya melihat ke arahku. Duh! semoga cuman perasaanku aja. Sowri everibadiiih!

Ternyata seru juga nonton horor di bioskop.
(Teteup aja sih aku masih mikir 2 kali kalo deket-deket ini diajak nonton horor lagi di bioskop, maklum masih trauma alias post traumatic syndrome dissorder etdaah bahasanya.)

Puertorico alias Purwokerto
1 Hari pasca ujian SOCA blok MRP2