Keindahan Pantai Pasir Putih Nusakambangan

Assalamu'alaikum.

Blogger sunda pecinta pantai ini belum juga bosan untuk tetap menceritakan pantai di sepanjang bentangan pulau Jawa, belum bosan juga mikirin kamu yang disana *eh. Soalnya kamunya indah, pantainya indah, aksesnya mudah, harga murah dan terpenting masih di pulau jawa, jadi gak usah buka kocek buat ongkos pesawat, hemat lah anak kosan gitu loh.

Modal motor dari Purwokerto ke Cilacap, nyampe juga tuh ke Nusakambangan. Aku sih, cewek setrong, perjalanan jauh cukup pake motor kesayangan diiringi dengan debu jalanan yang nemplok diwajah dan bikin jerawatan. Hal tersebut, sama sekali gak mengurungkan niatku untuk tetap tancap gas menikmati pantai pasir putih Nusakambangan.
Pulangnya nangis kejer minta duit buat ke skin care, wkwkwkwk...

Baca Juga: 7 Spot Favorit di Museum Angkut Kota Wisata Batu Malang

Kalo menyebut Nusakambangan, pasti yang terlintas di benak kita.

Ih serem ya, banyak penjara?

Penjaranya penjahat PKI jaman dulu kan ya?

Orang yang di eksekusi mati di penjara di Nusakambangan ya?

Teroris bukannya di tahan disana juga ya?

Hatimu masih ditahan disana ya? pantesan aku gak pernah bisa dapetin kamu! *preet

Tapi siapa yang menyangka di pulau kecil seluas 21.000 hektar ini terselip keindahan pasir putih yang akan memanjakan setiap pasang mata wisatawan. Memang sebenarnya, lokasi penjara cukup berjauhan dengan pantai yang dikunjungi oleh wisatawan, selain itu juga akses ke penjara dijaga sangat ketat.

Yakaliii toilet umum, yang bisa dimasukin siapa aja. Ini penjara kelas kakap! gak sembarang orang bisa selonong boy keluar masuk.

Jadi, pun mau melihat penjara, pengunjung hanya bisa melihat dari perahu yang menyusuri pinggiran pantai, kita gak boleh turun untuk mengamati penjara dari dekat. Kecuali jadi narapidana, noh langsung diturunin dan boleh banget dah ngamatin penjara dari jarak dekat sekaligus nginep gratis.

Untuk sampai di wisata pasir putih Nusakambangan dapat dicapai dengan mengendarai perahu kecil dari teluk penyu. Tinggal memesan mas-mas yang melambai-lambai di deretan teluk penyu, yang sudah siap dengan perahunya.  Dengan merogoh kocek per/orang sekitar 35 ribu rupiah bulak balik kita sudah bisa sampai di pantai pasir putih Nusakambangan.

Cara menghubungi mas-masnya, tinggal panggil aja mas yang nongkrong di pinggiran pantai itu dengan bahasa Indonesia yang sok sok-an logat jawa biar di kasih murah. Nanti si mas-masnya bakalan minta tukeran nomor hape sama kita.

Tukeran nomor hape? serius?

Eeeeh beneran! kagak bercanda. Kita emang tukeran nomor hape sama mas-masnya, bukan buat ngemodus kok, tenang aja. Jadi pas masnya nganterin kita ke pulau, doi balik lagi ke teluk penyu buat nyari muatan baru, nah kalo kita udah puas menelusuri Pulau dan berniat untuk pulang, tinggal di telepon deh masnya biar kita langsung dijemput dan balik lagi ke teluk penyu. Noh! bukan buat modus kan? mas-masnya baik kok. huehehehehe....

Sesampainya di pulau Nusakambangan, kita diberikan dua opsi untuk mengitari pantai. Bisa dengan naik mobil odong-odong sewaan dengan harga 5000/orang atau dengan berjalan kaki tanpa merogok kocek sepeser pun. Sebagai anak kos yang hemat dan irit, serta mempunyai keputusan yang bijak dan arif, aku memilih untuk berjalan kaki saja, sembari menikmati pepohonan. Desiran bunyi ombak sayup sayup menjauh seraya kakiku melangkah memasuki pulau.

Baca Juga: Bentangan Surga di Sepanjang Gunung Kidul Yogyakarta

Setelah berjalan kurang lebih 100-200m aku disuguhi oleh pemandangan pantai berpasir putih nan menawan. Ini dia Keindahan Pantai Pasir Putih Nusakambangan yang jangan sampai kulewati, tanpa pikir panjang, langsung saja kulepas alas kaki dan berlari riang di pinggiran pantai. Melihat ombak yang memanggil-manggil untuk bermain, akupun segera mendekat dan bersenda gurau, namun, ketika sadar bahwa aku sama sekali tak bawa baju ganti aku mundur perlahan. Yah oneng, main ke pantai tapi gak bawa baju ganti, sesalku dalam hati.

Tak apalah, hanya bisa bermain-main di pinggiran pantai, sambil jepret sana sini saja sudah cukup membuatku melupakan segala kepenatan dunia per-koassan di Purwokerto sana. Liat aja deh, senyumnya tuluuus banget gak dibuat-buat. Saking senengnya bisa main ke pantai.

Sejujurnya saat disana, aku kurang memperhatikan nama-nama pantai yang dikunjungi. Yang penting jepret sana jepret sini. Selain pantai, ternyata disana ada sebuah benteng yang dinamakan Benteng Karang Bolong peninggalan VOC. Tapi sayang, benteng tersebut agaknya kurang terawat.

Semudah itu Tuhan menciptakan pesona alam yang seketika membuat hati terpana dan akhirnya tertunduk syahdu menyadari betapa indah hasil karya ciptaan-Nya. Berkali-kali bibir ini berucap MasyaAllah, sungguh luar biasa pesona yang ditawarkan Tuhan untuk berjuta pasang mata yang mampir ke pulau ini. Nusakambangan hanya satu dari semilyar pulau indah lain yang juga Tuhan ciptakan untuk menunjukkan bahwa diri-Nya adalah Yang Maha Indah.

Purwokerto
16 November 2016
Masih butuh Vitamin Sea