Minggu lalu masuk kedalam minggu terhoror dalam hidupku, aku seperti habis melakukan perang di dunia maya. Literally, beneran perang buat mendapatkan wahana internsip. Perangnya se Indonesia loh!
Internsip itu bagian dari perjalanan seorang dokter umum btw, jadi setelah seorang dokter disumpah dan resmi jadi dokter, harus melakukan yang namanya internsip di sebuah rumah sakit dan puskesmas selama kurun waktu satu tahun.
Setiap tahun ada empat periode iship (internship) dan tempatnya sudah ditentukan oleh pemerintah. Wahana yang disediakan oleh pemerintah juga banyak sekali, dan cukup untuk semua lulusan dokter, Kami para dokter umum tinggal pilih mau rumah sakit yang mana.
The problem is, hampir semua lulusan dokter ingin ditempatkan di pulau Jawa. Sehingga jelas banget, wahana yang berada di Pulau Jawa jadi inceran semua lulusan se-Indonesia. Nah disinilah, perang itu dimulai.
Untuk serba-serbi detail iship, seperti pembagian wahana, penjadwalan, tips and trick dalam melakukan klik, dan beberapa tempat yang sering dijadikan lokasi klik akan aku bahas di postingan selanjutnya aja yess...
Bayangin aja, pemilih wahana di DKI Jakarta bisa sampai 700an orang, sedangkan hanya tersedia lima wahana/rumah sakit, udah! lima doang! Gak bisa nego untuk dilebihin.
Yang jumlah kuota totalnya cuman 90 orang. Enam ratus sepuluh manusia sisanya dijamin bakal umpel-umpelan untuk rebutan sisa wahana lain.
Aku sih pilih di Sukabumi aja, balik lagi ke kampung halaman. Berharap peminatnya gak terlalu banyak dibandingkan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja dsb. Tapi nyatanya, hari pertama klik tetep aja gue ketendang! heu...
Jadi, aku klik iship di Bandung. Tepatnya di warnet Embassy, lokasinya persis di belakang Hotel Papandayan (dari simpang lima tinggal lurus aja). Tau warnet ini dari temenku Yuda.
Berhubung aku kuliah di Jawa Tengah, dan aku mengambil wahana di Sukabumi (Jabar kan pastinya) sehingga aku hanya punya kesempatan memilih di jadwal regional dan nasional. Karena kalo klik dijadwal pemilihan lokal nantinya aku hanya bisa memilih wahana/RS yang sesuai dengan provinsi tempat kuliah, yakni hanya bisa memilih RS di area Jawa Tengah saja.
Again yah,
*Untuk serba-serbi detail iship, seperti pembagian wahana, penjadwalan, tips and trick dalam melakukan klik, dan beberapa tempat yang sering dijadikan lokasi klik akan aku bahas di postingan selanjutnya aja.*
Biasanya waktu untuk pemilihan iship ini serentak se Indonesia, yaitu pukul sembilan pagi. Waktunya sesuai server depkes dan kemenkes pusat, jadi kita harus selalu stand by memperhatikan waktu yang berjalan di server pusat, bukan di jam tangan masing-masing.
Aku sampai di warnet embassy pukul 7.45 pagi, masih ada waktu untuk bersiap-siap. Mulai dari briefing dari pemilik warnet, pembagian komputer, merancang strategi log-in, adaptasi sama tempat duduk (elah), sama yang jelas persiapan mental untuk klik nanti.
Posisi duduk siap, tangan kiri stand by di F5, tangan kanan siap klik di mouse!
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.45 am sesuai server, aku dan teman-teman klik yang lain mulai diberikan instruksi untuk memulai pencet F5 berirama, setiap hitungan detik. Agar ketika jam sembilan nanti, gak kelewat refresh.
Disampingku ada Yuda, dan disamping kirinya lagi ada mas-mas dari Jakarta. Dalam hati aku rada kepedean.
"Masnya aja dari Jakarta klik disini, semoga aja koneksi warnetnya bisa tembus server dengan cepet." batinku.
Sudah masuk pukul sembilan waktu indonesia bagian server kemenkes, aku mulai mengetikkan email dan password di kolom log-in secepat buroq.
Saat semua cepet-cepetan log-in untuk bisa masuk ke website agar gak ketendang, lah mas yang sebelah kiriku itu dengan santainya ngetik tombol keyboard dengan perlahan, satu demi satu huruf seperti sedang latihan mengetik di keyboard. Sampai tante pemilik warnet ikutan gemes, nyuruh masnya lebih gerecep.
Setelah berhasil log-in, dan icon loading yang muter-muter di pojok kiri atas mulai berjalan, layarku tiba-tiba down lah!
Hatiku udah gak karuan, kepikir orang lain di sabang-merauke sana mungkin udah klik wahana/RS di Sukabumi, sedangkan aku masih mantengin layar putih! Selagi mataku terpasang untuk cek loading yang muter-muter sampe bikin mual.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.50, tapi aku masih juga gak beranjak dari layar server down. Tangan kiriku mulai kesemutan karena sudah satu jam pasang posisi yang sama, stand by di keyboard F5, bersiap untuk refresh ketika lingkaran loading terhenti. Mouse tangan kanan mulai basah, keringat segede jagung mulai ngucur, padahal AC ada diatas kepala.
Gimana gak keringet dingin? sampe jam sepuluh, layarku masih aja putih, masuk ke website beberapa detik lalu not responding lagi! #ugh.....
Untungnya semua juga sama, sama-sama down (Ini sih menurutku termasuk bahagia diatas penderitaan orang lain yang masih sah-sah aja).
Saat-saat mataku sudah mulai pusing kblenger karena sedari pukul delapan "ON" terus natap layar komputer, konsentrasiku juga mulai ambyar, kecepatan pencet F5 ku melambat, ketika performa lagi turun-turunnya.
Eh....
Ingat mas-mas yang dari Jakarta yang duduk sebelah kiri?
Daftar wahana langsung keluar dalam hitungan detik di komputer masnya itu, sedangkan layarku masih aja muter-muter gak tau arah dan tujuan. Macam digantungin gebetan aja seus! tanpa tau arah dan tujuan. Aku Yuda, dan teman-teman lain seruangan rusuh dong!
"Ayo mas! ayo dipilih, itu udah keluar wahananya."
Masnya santai aja gitu, sambil bergumam "pilih yang mana ya? Pasar minggu atau pasar rebo?"
Just so you know, masnya ngomong gitu sambil santaaaaaai banget. Gak keburu-buru buat klik, air mukanya datar aja, malah muka-muka kita semua yang nonton yang mirip wajah kejatuhan durian runtuh. Padahal masnya B aja.
Sampe gak habis pikir, buat pilih wahana di Jakarta sempet-sempetnya mikir dulu, milah-milih mau yang mana. Orang biasanya yang ngincer DKI Jakarta, gak pikir panjang. Udah punya tujuan wahana yang akan dipilih, ketika muncul daftar wahana udah gak bakalan mikir! langsung klik dengan beringas!
Masnya akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu wahana yang ada di Jakarta, mbatinku. Bisa-bisane mau pilih wahana di Jakarta santainya macam begono! Salut bener sama ketenangan mas yang satu ini dah!
Sebenernya entah masnya yang memang orangnya tenang, atau malah peduli gak peduli sama tempat iship yang dipilihnya. Udah bodo amat lah terserah gitu, ah entahlah yang jelas masnya pencet tombol di mouse sebelah kiri.
*Klik*
Dapet dong!
Pakta integritas langsung muncul sekali klik tanpa harus muter-muter loading dulu atau server down kaya komputerku, layar bertuliskan perjanjian dengan sebuah wahana iship keluar aja sekonyong-konyong!
Aelah, beneran aku makin percaya kalo memang rezekinya pasti dapet deh, mau santai kaya orang sebelah, eh bisa aja tuh doi dapet wahana di Jakarta, yang terkenal susahnye minta ampun.
Jakarta loh! inget aku bilang saingan kliknya sampe ratusan orang, berarti mas disampingku ini nendang orang ratusan dengan gerakan perlahan dan pastinya itu. Namanya rezeki, kalo Tuhan ada mau, kita bisa apa? Semua kalaaaaaaah!
Aku kadang berpikir juga, mungkin semua berkat doa ibu yang kenceng tuh!
Mungkin ibunya yang tiap hari rajin shalat malam ngedoain biar anaknya dapat iship di Jakarta, biar bisa deket rumah. Rajin doa tiap habis shalat wajibnya, shalat dhuha juga gak ketinggalan, atau mungkin sedekahnya gencar banget. Jadi jembatan keinginannya terkabul. Dahsyatnya doa ibu.
Hari itu, Gusti Allah seperti menunjukkan kekuasaannya. Karena gak ada yang bisa menjamin kita dapat wahana yang kita inginkan atau nggak, gak peduli berapa kecepatan koneksi internet yang digunakan. Toh nyatanya ada hal-hal yang sulit untuk dijelaskan. Kecepatan koneksi lebih cepat, komputer lebih canggih, performa klik yang maksimal hanyalah usaha-usaha manusia.
Ujung-ujungnya, hanya Gusti Allah yang seperti menunjukkan kemampuannya dalam menampilkan wahana. Percaya atau nggak, saat itu aku yakin begitu.
Seperti kita hanyalah manusia yang bisa berusaha, memaksimalkan segala upaya, fisik dan sarana. Tapi takdir, rezeki tetap Allah yang menentukan.
Aku tuh juga percaya, sebenernya wahana yang aku dapat ini pasti udah dituliskan di Lauhul Mahfudz (karena aku seorang muslim yah). Jadi ketika semua sudah dituliskan, sebenernya kita hanya butuh berusaha untuk membuktikan kita worth it gak sih untuk dapetin apa yang Tuhan kasih.
Lagipula, everything has been written, why worry?
Sukabumi, 29 Oktober 2018
Turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan.
Untuk serba-serbi detail iship, seperti pembagian wahana, penjadwalan, tips and trick dalam melakukan klik, dan beberapa tempat yang sering dijadikan lokasi klik akan aku bahas di postingan selanjutnya aja yess...
Bayangin aja, pemilih wahana di DKI Jakarta bisa sampai 700an orang, sedangkan hanya tersedia lima wahana/rumah sakit, udah! lima doang! Gak bisa nego untuk dilebihin.
Yang jumlah kuota totalnya cuman 90 orang. Enam ratus sepuluh manusia sisanya dijamin bakal umpel-umpelan untuk rebutan sisa wahana lain.
Aku sih pilih di Sukabumi aja, balik lagi ke kampung halaman. Berharap peminatnya gak terlalu banyak dibandingkan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja dsb. Tapi nyatanya, hari pertama klik tetep aja gue ketendang! heu...
Jadi, aku klik iship di Bandung. Tepatnya di warnet Embassy, lokasinya persis di belakang Hotel Papandayan (dari simpang lima tinggal lurus aja). Tau warnet ini dari temenku Yuda.
Berhubung aku kuliah di Jawa Tengah, dan aku mengambil wahana di Sukabumi (Jabar kan pastinya) sehingga aku hanya punya kesempatan memilih di jadwal regional dan nasional. Karena kalo klik dijadwal pemilihan lokal nantinya aku hanya bisa memilih wahana/RS yang sesuai dengan provinsi tempat kuliah, yakni hanya bisa memilih RS di area Jawa Tengah saja.
Again yah,
*Untuk serba-serbi detail iship, seperti pembagian wahana, penjadwalan, tips and trick dalam melakukan klik, dan beberapa tempat yang sering dijadikan lokasi klik akan aku bahas di postingan selanjutnya aja.*
Biasanya waktu untuk pemilihan iship ini serentak se Indonesia, yaitu pukul sembilan pagi. Waktunya sesuai server depkes dan kemenkes pusat, jadi kita harus selalu stand by memperhatikan waktu yang berjalan di server pusat, bukan di jam tangan masing-masing.
Aku sampai di warnet embassy pukul 7.45 pagi, masih ada waktu untuk bersiap-siap. Mulai dari briefing dari pemilik warnet, pembagian komputer, merancang strategi log-in, adaptasi sama tempat duduk (elah), sama yang jelas persiapan mental untuk klik nanti.
Posisi duduk siap, tangan kiri stand by di F5, tangan kanan siap klik di mouse!
*Posisi perangku sudah siap!*
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.45 am sesuai server, aku dan teman-teman klik yang lain mulai diberikan instruksi untuk memulai pencet F5 berirama, setiap hitungan detik. Agar ketika jam sembilan nanti, gak kelewat refresh.
Disampingku ada Yuda, dan disamping kirinya lagi ada mas-mas dari Jakarta. Dalam hati aku rada kepedean.
"Masnya aja dari Jakarta klik disini, semoga aja koneksi warnetnya bisa tembus server dengan cepet." batinku.
Sudah masuk pukul sembilan waktu indonesia bagian server kemenkes, aku mulai mengetikkan email dan password di kolom log-in secepat buroq.
Saat semua cepet-cepetan log-in untuk bisa masuk ke website agar gak ketendang, lah mas yang sebelah kiriku itu dengan santainya ngetik tombol keyboard dengan perlahan, satu demi satu huruf seperti sedang latihan mengetik di keyboard. Sampai tante pemilik warnet ikutan gemes, nyuruh masnya lebih gerecep.
Setelah berhasil log-in, dan icon loading yang muter-muter di pojok kiri atas mulai berjalan, layarku tiba-tiba down lah!
Hatiku udah gak karuan, kepikir orang lain di sabang-merauke sana mungkin udah klik wahana/RS di Sukabumi, sedangkan aku masih mantengin layar putih! Selagi mataku terpasang untuk cek loading yang muter-muter sampe bikin mual.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.50, tapi aku masih juga gak beranjak dari layar server down. Tangan kiriku mulai kesemutan karena sudah satu jam pasang posisi yang sama, stand by di keyboard F5, bersiap untuk refresh ketika lingkaran loading terhenti. Mouse tangan kanan mulai basah, keringat segede jagung mulai ngucur, padahal AC ada diatas kepala.
Gimana gak keringet dingin? sampe jam sepuluh, layarku masih aja putih, masuk ke website beberapa detik lalu not responding lagi! #ugh.....
Untungnya semua juga sama, sama-sama down (Ini sih menurutku termasuk bahagia diatas penderitaan orang lain yang masih sah-sah aja).
Saat-saat mataku sudah mulai pusing kblenger karena sedari pukul delapan "ON" terus natap layar komputer, konsentrasiku juga mulai ambyar, kecepatan pencet F5 ku melambat, ketika performa lagi turun-turunnya.
Eh....
Ingat mas-mas yang dari Jakarta yang duduk sebelah kiri?
Daftar wahana langsung keluar dalam hitungan detik di komputer masnya itu, sedangkan layarku masih aja muter-muter gak tau arah dan tujuan. Macam digantungin gebetan aja seus! tanpa tau arah dan tujuan. Aku Yuda, dan teman-teman lain seruangan rusuh dong!
"Ayo mas! ayo dipilih, itu udah keluar wahananya."
Masnya santai aja gitu, sambil bergumam "pilih yang mana ya? Pasar minggu atau pasar rebo?"
Just so you know, masnya ngomong gitu sambil santaaaaaai banget. Gak keburu-buru buat klik, air mukanya datar aja, malah muka-muka kita semua yang nonton yang mirip wajah kejatuhan durian runtuh. Padahal masnya B aja.
Sampe gak habis pikir, buat pilih wahana di Jakarta sempet-sempetnya mikir dulu, milah-milih mau yang mana. Orang biasanya yang ngincer DKI Jakarta, gak pikir panjang. Udah punya tujuan wahana yang akan dipilih, ketika muncul daftar wahana udah gak bakalan mikir! langsung klik dengan beringas!
Masnya akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu wahana yang ada di Jakarta, mbatinku. Bisa-bisane mau pilih wahana di Jakarta santainya macam begono! Salut bener sama ketenangan mas yang satu ini dah!
Sebenernya entah masnya yang memang orangnya tenang, atau malah peduli gak peduli sama tempat iship yang dipilihnya. Udah bodo amat lah terserah gitu, ah entahlah yang jelas masnya pencet tombol di mouse sebelah kiri.
*Klik*
Dapet dong!
Pakta integritas langsung muncul sekali klik tanpa harus muter-muter loading dulu atau server down kaya komputerku, layar bertuliskan perjanjian dengan sebuah wahana iship keluar aja sekonyong-konyong!
Aelah, beneran aku makin percaya kalo memang rezekinya pasti dapet deh, mau santai kaya orang sebelah, eh bisa aja tuh doi dapet wahana di Jakarta, yang terkenal susahnye minta ampun.
Jakarta loh! inget aku bilang saingan kliknya sampe ratusan orang, berarti mas disampingku ini nendang orang ratusan dengan gerakan perlahan dan pastinya itu. Namanya rezeki, kalo Tuhan ada mau, kita bisa apa? Semua kalaaaaaaah!
Aku kadang berpikir juga, mungkin semua berkat doa ibu yang kenceng tuh!
Mungkin ibunya yang tiap hari rajin shalat malam ngedoain biar anaknya dapat iship di Jakarta, biar bisa deket rumah. Rajin doa tiap habis shalat wajibnya, shalat dhuha juga gak ketinggalan, atau mungkin sedekahnya gencar banget. Jadi jembatan keinginannya terkabul. Dahsyatnya doa ibu.
Hari itu, Gusti Allah seperti menunjukkan kekuasaannya. Karena gak ada yang bisa menjamin kita dapat wahana yang kita inginkan atau nggak, gak peduli berapa kecepatan koneksi internet yang digunakan. Toh nyatanya ada hal-hal yang sulit untuk dijelaskan. Kecepatan koneksi lebih cepat, komputer lebih canggih, performa klik yang maksimal hanyalah usaha-usaha manusia.
Ujung-ujungnya, hanya Gusti Allah yang seperti menunjukkan kemampuannya dalam menampilkan wahana. Percaya atau nggak, saat itu aku yakin begitu.
Seperti kita hanyalah manusia yang bisa berusaha, memaksimalkan segala upaya, fisik dan sarana. Tapi takdir, rezeki tetap Allah yang menentukan.
Aku tuh juga percaya, sebenernya wahana yang aku dapat ini pasti udah dituliskan di Lauhul Mahfudz (karena aku seorang muslim yah). Jadi ketika semua sudah dituliskan, sebenernya kita hanya butuh berusaha untuk membuktikan kita worth it gak sih untuk dapetin apa yang Tuhan kasih.
Lagipula, everything has been written, why worry?
Sukabumi, 29 Oktober 2018
Turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan.
Jadiiii, dapat iship di mana nih? hehehe
ReplyDeleteIkutan tegang bacanya.
Btw zaman sekarang lulusan kedokteran udah kayak lulusan SMU aja yak, banyaaaaakkkkkkkk banget.
Semoga bisa menjawab kebutuhan dokter di Indonesia, terutama sih yang di luar Jawa. Karena kebanyakan, para dokter kumpul di Jawa :)
Wahhh googluck tth... Seru bacanya
ReplyDeleteAlhamdulillah..
ReplyDeleteSama kaya kakakku nih yg waktu itu nunggu penempatan kerja. Teman2 dekatnya dpt di makassar, di padang.. eh dia dpt di jakarta. Menurutku juga doa banyak ngebantu dlm hal2 ky gini. sukses terus ya teh
Waah jadi ikutan deg-degan nih wkwk
ReplyDeleteBtw, sukses terus yaa Teh!
Sukses terus yaa teteeh❤
ReplyDeleteWah, aku baru tahu soal internship ini. Seru banget ya kayaknya. Hehehehe... di mana pun itu, goodluck dan lancar-lancar selalu :)
ReplyDeleteAku ikutan degdegan teh.. haha. Seruuu yaaa kalau udah degdegan mau internship gituu..
ReplyDeleteAku bacanya ikutan tegang banget hehee
ReplyDeleteWoww, kebayang deg2annya sama kayak rebutan collab or flash sale, tp bahkan lebih lagi karena ini penentuan hidup selanjutnyaa.. jadinya dapet dimana say??
ReplyDeletewah sukses terus ya teteh, smoga slalu dilancarkan urusannya.
ReplyDeletewaaa keren, sukses terus ya teh dan lancar iship nya!
ReplyDeleteSumpah seru dan ngekem gini bacanya mbaa😂, btw jadi dapet iship dimana nih?
ReplyDeleteJadi sebenernya mau ditempatkan dimanapun inget aja kita itu berbakti untuk negri , jd misalnya ditempatkan di lokasi terpencilpun kita ikhlas ✌😁
ReplyDeleteDuuh ikut deg2an. Terus internship dimana nih? Aku pikir penempatan spt itu sudah diputuskan kemenkes atau univ, semacam penugasan. Ternyata harus berebut ya? Semoga sukses internshipnya.
ReplyDeleteJadi ingat anakku kalau ngurus KRS juga rebutan gini. Teman2nya pada ngumpul di warnet yg terkenal paling cepat, sementara dia enak2an refresh2 sambil gegoleran di kamar. Sambil aku omelin juga sih spy cepetan login & refresh spt tante penjaga warnet itu wkwkwkwk. Mungkin rejeki orang santai ya.
Mbak revi baru baca blog inii...
ReplyDeleteKu jadi ikut deg2an bentar lagi akan merasakan hal yg sama 😥